Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Sekretaris

Apa yang anda bayangkan tentang seorang sekretaris? Perempuan cantik, menarik, dengan dandanan dan busana up to date dan siap 24 jam melayani semua kebutuhan pimpinan? Pendapat kurang sedap mengenai eksistensi sekretaris dalam sebuah organisasi seperti itu, sudah sepantasnya dihilangkan. Karena berbagai perkembangan menunjukkan, pandangan positif terhadap seorang sekretaris harus sudah mulai diterapkan. Eksistensi dan fungsi sekretaris tidaklah sekadar “pembantu atau penggembira atasan”. Lebih jauh lagi, sudah jadi merupakan bagian penting dan tak terpisahkan. Ibarat dalam sebuah mesin, sekretaris merupakan item penting yang keberadaan dan kinerjanya akan berpengaruh terhadap kinerja mesin itu secara keseluruhan. Sebagai suatu profesi, sekretaris memiliki masa depan cerah. Karena meski perkembangan teknologi tak bisa dibendung, alat-alat perkantoran canggih terus diperkenalkan, “sentuhan” tangan trampil dan buah pikiran seorang sekretaris tetap diperlukan. Definisi Sekretaris “Secretar

Meng-Up Grade Nyali

Nyali biasa juga disebut keberanian, keberanian yang terus ditingkatkan akan berdampak positif pada setiap aktifitas pengendalian, pengawasan dan pengambilan keputusan dalam managemen, Mengapa kita harus meng-Up Grade Nyali. Setiap kita selalu saja mengalami perubahan komunitas kerja atau berganti komunitas kerja, pada level tertentu kita berada pada komunitas operasional yang selalu melakukan kegiatan secara teknis, dan bisa jadi kita akan berada pada level pengendali yang harus melakukan penilaian kinerja bawahan atau koreksi pada teman level yang sama dengan anda. Komunitas anda sudah berubah, anda harus meng Up-Grade nyali agar dapat melakukan aktifitas kerja sesuai level manajemen saat ini. Manalah mungkin seseorang dapat mengungkapkan gagasan, Futuristic/Visioner, dan berbagai aktifitas pada level atas dalam manajemen jika kita tidak bernyali (tidak memilikiki keberanian) untuk melakukannya. Apalagi jika posisi seseorang berada pada Departemen SDM. Dalam departemen ini, mas

Menjadi Karyawan Unggul

Setiap orang mempunyai harapan akan pekerjaannya, baik dari sudut pandang kesejahteraan secara materi (upah), atau status sosial (karir). Namun dalam meraih harapan tersebut tidak dapat dilakukan dengan sikap kerja yang biasa-biasa saja atau sekedar gugur kewajiban, namun harap itu dapat diraih dengan kinerja yang unggul. Bagaimana menjadi pekerja yang unggul ?. Sangat banyak orang yang cukup potensial tapi tak bisa menjadi unggul. Betapa banyak orang yang memiliki bakat terpendam, dan tetap terpenam tidak tergali karena dia tidak tahu cara mengoptimalkan bakatnya Menjadi karyawan unggul memerlukan tenaga dan fikiran ekstra yang tidak setiap orang dapat mewujudkan dalam aktifitas kerjanya, yang perlu dipahami sebagai modal dasar unutk menjadi karyawan yang unggul adalah : · Tingkatkan kemampuan secara terus menerus, baik mengenai pekerjaan rutin ataupun dalam bentuk pengembangan diri anda, hanya orang-orang yang terus mengembangkan diri yang dapat membaca kemajua

Jangan dipengaruhi kejenuhan

Jenuh atau BT yang biasa kalangan pekerja mengartikan dengan istilah boring tenan atau buntu total adalah penyakit kerja yang sering timbul.. Penyakit ini menyerang sebagian pekerja yang tidak kreatif dan biasanya orang yang terserang penyakit ini juga tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan kelihatannya tidak memiliki jiwa seni dalam bekerja, namun bukan berarti kinerja mereka tidak exellent. Dalam kondisi tertentu, sebenarnya pekerja dapat lebih kreatif dan inovatif namun disela-sela kinerja tersebut seketika saja timbul penyakit jenuh. Ada beberapa penyebab timbulnya kejenuhan pada diri pekerja : · Rutinitas kerja yang dianggap sebagai sebuah beban dan hantu yang menakutkan Pada dasarnya manusia selalu berhadapan dengan rutinitas, seperti, makan pada waktu lapar, tidur pada saat mengantuk dan bangun pada saat sudah cukup tidur. Namun kegiatan rutin ini sangat tidak dirasakan sedikitpun menyentuh perasaan jenuh, tapi mengapa dalam soal bekerja rasa jenuh itu selalu ti